Jumat, 03 Juli 2015

CATATAN


Iseng-iseng menjelajahi belantara file catatan liar zamanku masih ingusan. DULU. -Alhamdulillah sekarang ingusnya sudah agak berkurang-. Selain ingin bernostalgia, aku juga tergelitik untuk membandingkan hasil tulisan antara “aku sekarang” dengan “aku masa lalu”. Di tengah keasyikan napak tilas inilah akhirnya kutemukan tulisan yang membuatku sedikit geli. Kemungkinan besar waktu itu aku tengah keselek air Zam-zam saat nulis catatan ini;
Jadilah diri sendiri!. Mengapa harus sibuk melihat Luna Maya dengan segala kesempurnaan fisiknya?.

NAMA ADALAH HARGA


Sampai akhirnya saya tersadar, hampir setiap dari mereka yang sempat berbagi nasib denganku mempunyai panggilan khusus untuk menyapaku. Tidak heran jika ada nomor kontac baru mengirim sms yang isinya cuma “Milk...”, sontak saya langsung bisa menebak siapa pengirimnya. Dari situ kadang saya merasa tergelitik. Iya, tergelitik untuk membicarakan fenomena alam yang disebut  “NAMA”.

MALAIKAT MALAM


Pernah Rani bahagia ketika berjumpa dengan malaikat malamnya. Namun lelaki bermata sayu itu berbeda rasa ketika siang menyapa. Tak jauh rani mengamati sosok tampan tengah berteduh diemperan toko, tempat ia bekerja. Seperti biasa, lelaki itu diam dan hening. Pemandangan disekitarnya selalu terasa melankolik.  Rintik hujan perlahan menetes menciptakan gemericik irama lagu Extreem “More Than Word”
~Saying I love you
~Is not the words I want to hear from you
~It's not that I want you

Senin, 11 Juni 2012

Bikin One Note???? Siapa Takut???


Era globalisasi kini semakin menuntut manusia untuk menguasai berbagai teknologi mutakhir, Karena tak dapat terelakan lagi bahwa teknologi sekarang ini telah menyentuh dalam semua lini kehidupan manusia. Meskipun akan ada dampak negatif karena peran manusia akan banyak yang tergantikan oleh mesin, namun teknologi juga banyak meringankan dan memudahkan aktifitas manusia.

Kamis, 07 Juni 2012

Antara Tahlil & Tahlilan


Upacara tahlilan diadopsi oleh para dai terdahulu dari upacara kepercayaan Animisme, agama Budha dan Hindu. Menurut kepercayaan Animisme, Hinduisme dan Budhisme bila seseorang meninggal dunia maka ruhnya akan datang kembali ke rumah pada malam hari untuk mengunjungi keluarganya. Jika dalam rumah tadi ada orang ramai yang berkumpul-kumpul dan mengadakan upacara-upacara sesaji, seperti membakar kemenyan, dan sesaji terhadap yang ghaib atau ruh-ruh ghaib,

Ada Apa Dengan Sekatenan...


Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad.[1]
Berikut prosesi sekatenan menurut selebaran yang dibuat oleh bagian humas dan informasi Setda Kota Yogyakarta tahun 2009. Pada intinya keramaian sekatenan dapat dipilahkan menjadi tiga keramaian, yaitu;

Rabu, 06 Juni 2012

NGLARUNG DALAM PERSPEKTIFR ISLAM

Nglarung adalah tradisi masyarakat Yogyakarta, wilayah Gunung Kidul, khususnya yang bekerja sebagai nelayan. Ritual ini diadakan 1 tahun sekali, tepat pada tanggal 1 Suro. Bagi masyarakat yang kebagian membawa sesajen dan segala perlengkapannya, memakai baju putih. Diawali dari desa mereka, kemudian kirab sambil membawa sesajen, hasil pertanian yang disusun seperti bentuk gunung, tumpeng dengan segala perlengkapannya seperti buah-buahan, kepala kambing, ingkung (ayam panggang utuh), jajanan pasar, kembang 7 rupa dan kemenyan. Sesampainya di laut, semua sesaji itu di lempar satu per satu dengan disertai doa bersama. Mitos yang sudah melekat dalam masyarakat bahwa Ratu Kidul itu ada, maka ritual tersebut dipersembahkan untuk Ratu Kidul.[1]
Rentetan prosesi dan perlengkapan ngelarung adalah sebagai berikut;