Jumat, 03 Juli 2015

CATATAN


Iseng-iseng menjelajahi belantara file catatan liar zamanku masih ingusan. DULU. -Alhamdulillah sekarang ingusnya sudah agak berkurang-. Selain ingin bernostalgia, aku juga tergelitik untuk membandingkan hasil tulisan antara “aku sekarang” dengan “aku masa lalu”. Di tengah keasyikan napak tilas inilah akhirnya kutemukan tulisan yang membuatku sedikit geli. Kemungkinan besar waktu itu aku tengah keselek air Zam-zam saat nulis catatan ini;
Jadilah diri sendiri!. Mengapa harus sibuk melihat Luna Maya dengan segala kesempurnaan fisiknya?.

NAMA ADALAH HARGA


Sampai akhirnya saya tersadar, hampir setiap dari mereka yang sempat berbagi nasib denganku mempunyai panggilan khusus untuk menyapaku. Tidak heran jika ada nomor kontac baru mengirim sms yang isinya cuma “Milk...”, sontak saya langsung bisa menebak siapa pengirimnya. Dari situ kadang saya merasa tergelitik. Iya, tergelitik untuk membicarakan fenomena alam yang disebut  “NAMA”.

MALAIKAT MALAM


Pernah Rani bahagia ketika berjumpa dengan malaikat malamnya. Namun lelaki bermata sayu itu berbeda rasa ketika siang menyapa. Tak jauh rani mengamati sosok tampan tengah berteduh diemperan toko, tempat ia bekerja. Seperti biasa, lelaki itu diam dan hening. Pemandangan disekitarnya selalu terasa melankolik.  Rintik hujan perlahan menetes menciptakan gemericik irama lagu Extreem “More Than Word”
~Saying I love you
~Is not the words I want to hear from you
~It's not that I want you