Iseng-iseng menjelajahi
belantara file catatan liar zamanku masih ingusan. DULU. -Alhamdulillah
sekarang ingusnya sudah agak berkurang-. Selain ingin bernostalgia, aku juga
tergelitik untuk membandingkan hasil tulisan antara “aku sekarang” dengan “aku
masa lalu”. Di tengah keasyikan napak tilas inilah akhirnya kutemukan tulisan
yang membuatku sedikit geli. Kemungkinan besar waktu itu aku tengah keselek air
Zam-zam saat nulis catatan ini;
“Jadilah diri sendiri!. Mengapa harus sibuk melihat Luna Maya dengan segala kesempurnaan
fisiknya?.
Mengapa harus sibuk melihat B.J.
Habiebie dengan segala kecemerlangan
otaknya?. Mengapa harus sibuk melihat peranakan cendana dengan segala warisan harta yang seperti tak ada habisnya?. Mengapa kita harus berhayal mengulang
sejarah dengan segala kemustahilannya?. Mengapa tidak melihat saja diri kita yang apa adanya kita?. Mata ini
sibuk
meratai tanda kebesaran-NYA. Telinga ini sibuk mengeja
desir
gaung alam yang selalu bertasbih
mensucikan-NYA. Lentik jemari
ini sibuk meraba halus dan lembut rahmat-NYA. Mengapa tidak berusaha menggunakan tiap helai potensi
ini untuk menjadi lebih baik?. Berusaha
membantu sesama dan menebarkan ceria di setiap sudut
kehampaan mereka?. Hanya yakinlah bahwa kau bisa! Karena jika kamu
tidak percaya pada dirimu sendiri, bagaimana mungkin orang lain percaya padamu?...”.
26 maret 2012
Aku yang pelupa menjadi penasaran juga. Tepat
tanggal 26 maret 2012 itu, apa yang melatarbelakangiku untuk menulis catatan
semacam ini?, bagaimana perasaanku?, dimana aku?, siapa yang mengisi relung
terdalamku waktu itu?, seberapa tulus perasaanku?, atau malah sebaliknya?, seberapa
tengik niat busuk yang merasukiku?, apakah ada yang kulewatkan dari diriku
sendiri?, sejauh mana catatan ini mampu mewakili ke-akuanku? Atau ini juga tak
lebih dari hasil kepiawaianku dalam berkamuflase? ahaha
Dulu, sempat
terfikirkah olehku?, bahwa mungkin suatu saat nanti aku akan membuka catatan
ini lalu kembali mempertanyakannya?. Atau cukup hanya menulis tanpa perduli
kemana catatan-catatan ini akan bermuara?. Yang kutahu hanya menulis dan mem-berlalu-kannya.
Toh pada akhirnya semua akan tetap menjadi masa lalu. Bersama bagian diriku
yang kutinggalkan berlalu. Meskipun begitu “Why part of you stays with me even
after you go?” ahaha, hanya pertanyaan terakhir ini yang aku tahu persis
jawabannya. Kemungkinan paling mungkin adalah karena aku yang tak pernah rela
meninggalkan segala tentangmu tertinggal bersama bagian diriku di masa lalu.
Dengan begini,
Aku jadi sangat berhati-hati saat menulis. Aku sadar, di masa depan mungkin aku
akan iseng membuka catatan-catatan yang kutulis hari ini. Lalu aku akan kembali
mempertanyakan satu atau beberapa catatan menggelikan yang telah dilalap lupa.
Sederet pertanyaan yang sama akan muncul dan aku hanya lupa jawabannya. Semoga untuk
pertanyaan terakhir itu, aku pun telah lupa jawabannya. Atau jika tak berlebihan,
semoga pertanyaan terakhir itu sudah tiada. Karena pertanyaan terakhir itu
telah bermetamorfosa menjadi do’a manis yang selalu mengetuk-ngetuk pintu
langit-Nya, lalu pada akhirnya do’a itu menyerupa pria teduh yang duduk
membersamaiku nantinya. Ahahahaha
Hingga kelak ketika
aku harus mempertanyakan catatan menggelikanku hari ini, aku tak lagi pening
sendiri. Akan ada yang meyakinkanku bahwa masa lalu hanyalah cerita klasik yang
tak perlu terlalu dirisaukan. Meskipun bukan berarti ia harus sepenuhnya
dilupakan. Karena bagaimanapun juga, masa lalu itulah yang berjasa membentuk
dirimu yang sekarang. Jika sudah begitu, aku akan mendekat dan membisikinya;
Sayang,
belantara file ini adalah himpunan catatan-catatan kecil yang kutulis dulu disaat
aku senang, sedih, terluka, muak, bosan,
habis jatuh dari motor, jatuh dari tangga, jatuh cinta, patah hati, kangen, enegh
ngerjain skripsi, pening pengen ke eropa, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kekenyangan,
kembung, keseleo, nyeri sendi, demam, dan semua-mua yang pernah aku rasakan. Sekarang
aku sudah mengerti. Aku sudah sepenuhnya memahami bahwa semua catatan-catatan
yang sporadic ini sebenarnya adalah satu rangkaian kisah. Antara satu catatan
dengan catatan lainnya mempunyai hubungan kausalitas yang tak teraba oleh rasa.
Meskipun begitu bukan berarti ia tiada. Satu-satu dari tiap catatan ini menyimpan
alurnya sendiri. Tapi taukah kamu, sayang? satu alur dari tiap catatan yang
nampak berantakan itu sebenarnya mempunyai muara yang satu. Yaitu kamu. J
Wah, kenapa “aku
masa depan” menjadi sangat amat genit sekali??? Ahahahaha
Eh, “aku masa
depan” hanya akan tertawa dengan sopan “Hmhmhmhmhm” like that :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar